Pati, Mitrapost.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati mencatat angka Anak Tidak Sekolah (ATS) untuk laki-laki mencapai 4,68 persen. Sedangkan perempuan lebih banyak, mencapai 7,65 persen.
Hal itu dikatakan Kepala BPS Kabupaten Pati, Bob Setiabudi saat ditemui di kantor pada Jumat (26/09/2025) sore. Ia menyampaikan bahwa angka tersebut merupakan angka tidak sekolah tahun 2024.
Ia mengatakan bahwa angka itu memiliki rentang usia 5 tahun ke atas. Ia mengibaratkan apabila di usia 40 tahun masih sekolah tetap dicatat sebagai angka sekolah sesuai jenjang yang dijalani.
“Jadi ini gambarannya terhadap penduduk yang berumur 5 tahun ke atas yang tidak atau belum pernah sekolah itu laki-laki ada 4,68 persen. Kemudian yang perempuan 7,65 persen,” ujar Bob Setiabudi.
“Tolong diingat ini lima tahun ke atas, jadi sampai usia saya, kalau misalkan masih sekolah itu dianggap masih bersekolah, tinggal dilihat tingkatannya,” katanya.
Adapun faktor dari Anak Tidak Sekolah sendiri, menurut dia, dilatarbelakangi kondisi lingkungan salah satunya ekonomi.
“Karena faktor ekonomi tadi, sehingga keluarga tidak bisa,” jelasnya.
Selain itu, BPS Kabupaten Pati juga mencatat angka sekolah jenjang sekolah dasar (SD) tahun 2024, untuk laki-laki ada 10,05 persen. Perempuan ada sejumlah 8,36 persen.
Adapun angka sekolah sederajat SMP, laki-laki ada 4,26 persen. Sedangkan perempuan 4,30 persen.
“Demikian juga untuk yang SMA 4,36 persen, perempuan 4,47 persen. Yang masuk di perguruan tinggi hanya 2,2 persen laki-laki, perempuannya hanya 0,92 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut, angka tidak sekolah dan angka sekolah itu dicatat BPS melalui program tahunan yakni Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Melalui program itu, kata dia, juga memunculkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Kita memunculkan untuk salah satu bagian dari indikator dalam penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” pungkasnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com