Pati, Mitrapost.com – Harga cabai keriting di petani Kabupaten Pati tembus Rp50.000 per kilogramnya. Menurut petani cabai keriting asal Desa Ngurensiti, Kecamatan Wedarijaksa Pati, Salama, harga tersebut dinilai sudah cukup maksimal.
Di sisi lain, ia juga turut merasakan kendala dalam memanen cabai, yakni karena masih ada hama tikus. Hal tersebut berdampak terhadap hasil panen, sehingga kurang maksimal.
“Kalau di Ngurensiti saat ini harga cabai keriting Rp50.000. Kalau cabai besar Rp30.000. Saat ini ada hama tikus, jadi tidak bisa panen maksimal,” ujar Salama ditemui di lahan miliknya, Sabtu (27/09/2025) siang.
Per bulan September ini, Salama mengaku sudah memanen cabai keriting dua kali dengan harga yang sama.
“Kalau cabai saya saat ini baru panen dua kali. Panen pertama mendapatkan 2 kilogram, dan 2,5 kilogram per bulan September baru panen dua kali. Masih stabil,” ungkapnya.
Sementara itu, petani cabai merah besar atau lokal, Suwono mengaku sudah meraup keuntungan dengan harga cabai mencapai Rp30.000 per kilogramnya. Meski demikian, ia tidak menampik turut merasakan dampak hama tikus, dan pihaknya berupaya mengatasi hama tikus dengan memasang jaring.
“Kalau harga Rp30.000 sudah ada keuntungan. Hama tikus. Dikasih jaring,” ujar Suwono.
Selama bulan September ini, dia mengungkapkan sudah panen tiga kali dengan harga bervariasi.
“September awal panen pertama. (Harga) Rp21.000 panen pertama, kedua Rp27.000, ketiga Rp30.000,” jelasnya.
Pihaknya berharap harga cabai di Pati bisa stabil, sehingga para petani mendapatkan keuntungan dan bisa mempersiapkan penanaman kembali di tahun depan. (*)

Wartawan Mitrapost.com