Mitrapost.com – Setelah minggu lalu mendatangi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kali ini bergeser tempat dengan melakukan sidak ke kantor PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Menurut Purbaya, kedatangannya ke Bank Mandiri kali ini dengan tujuan untuk memonitor penempatan dana pemerintah senilai Rp55 triliun di pihaknya, yang dianggap lebih matang terkait pengelolaan dibandingkan dengan BNI.
Melansir dari Detik Finance, Bank Mandiri disebut oleh Purbaya jika pihaknya telah berhasil menyerap hingga 70 persen dana pemerintah melalui penyaluran kredit ke sektor produktif.
“Bagus sih saya monitor dari uang yang kita kasih ke mereka, 70% sudah terserap, sudah disalurkan. Mungkin mereka minta lagi kalau bisa ada tambahan yang bisa disalurkan ke sektor yang lain, mungkin ke properti dan otomotif,” jelas Purbaya dikutip dari Detik.
Dari 70 persen serapan tersebut, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini menyebut dana terfokus pada penguatan industri padat karya yang berorientasi ekspor, sektor yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, dan digunakan untuk sumber utama penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah, termasuk sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Melalui pembiayaan ini, Bank Mandiri berkomitmen membantu jutaan pelaku usaha agar terus tumbuh, naik kelas, dan menjadi penopang ekonomi kerakyatan yang tangguh,” kata Novita melalui keterangan tertulis.
Sementara Purbaya dengan keyakinannya, melihat bahwa penempatan dana Rp200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sejak 12 September 2025 tersebut akan berdampak positif pada perekonomian Republik Indonesia (RI).
Keyakinan tersebut mulai terbukti dalam kurun waktu sebelum satu bulan penuh, bahwa skot kredit telah tumbuh dari 8 persen menjadi 11 persen. Artinya, perkiraan stimulus sudah mulai jalan di perekonomian.
Maka keyakinan Purbaya bertambah jika pada triwulan ke-IV, perekonomian RI akan tumbuh dalam kisaran di atas 5,5 persen. (*)

Redaksi Mitrapost.com