Mitrapost.com – Amerika Serikat (AS) saat ini tengah dilanda kekurangan pengendali lalu lintas udara atau air traffic controller yang menimbulkan dampak besar di sejumlah bandara utama, termasuk O’Hare di Chicago dan bandara Nashville.
Kondisi ini membuat kedua bandara tersebut terpaksa beroperasi dengan personel yang sangat terbatas hingga menutup beberapa fasilitas mereka.
Melansir dari CNBC Indonesia, Federal Aviation Administration (FAA) telah memperingatkan di beberapa hari sebelumnya jika menara pengendali Bandara Internasional O’Hare tidak akan memiliki jumlah petugas yang cukup selama sembilan jam penuh.
Sementara di Nashville, fasilitas pemandu pesawat terpaksa harus ditutup di waktu yang sama selama lima setelah banyak petugas yang dinyatakan absen, mengakibatkan pesawat yang hendak mendarat melakukan koordinasi dengan pusat kendali yang berada di wilayah Memphis.
Bahkan, National Air Traffic Controllers Association (NATCA) yang diwakili oleh hampir 20.000 pengendali dan profesional penerbangan lain juga memperingatkan jika sistem kendali udara AS sedang dalam keadaan kekurangan staf tingkat kronis.
Untuk pihak serikat pekerja, mereka secara kompak menyebut memposisikan diri di bawah sorotan tinggi dalam iklim politik saat ini.
Hal ini diwakili oleh salah satu mantan inspektur jenderal Departemen Transportasi AS yang menilai perasaan cemas akibat ketidakpastian gaji dapat memicu peningkatan jumlah pegawai yang sengaja mengambil cuti sakit tanpa alasan medis yang kuat.
Selain kedua bandara tersebut, krisis ini juga menyasar ke beberapa tempat lain, seperti Bandara Hollywood Burbank California dan 11 fasilitas FAA lainnya.
Ada pula dari pihak menara kendali yang juga dilaporkan mengalami krisis, seperti di Phoenix, Denver, Newark, Jacksonville, Chicago, Washington DC, dan Indianapolis. (*)

Redaksi Mitrapost.com