Mitrapost.com – Sebagai bagian dari strategi korporasi dalam rangka memperkuat bisnis e-commerce dan perbaikan struktur keuangan, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) memutuskan untuk menghapus kegiatan usaha industri alas kakinya.
Hal ini juga ditegaskan langsung oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), bahwa penghapusan ini disebut sebagai langkah untuk memperkuat bisnis internal mereka.
Melansir dari Kompas, Juru Bicara Kemenperin RI, Febri Hendri Antoni Arief, menegaskan bahwa meskipun BATA tidak lagi memproduksi alas kaki secara langung, industry dalam negerinya masih dianggap kuat untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.
Perlu diketahui, BATA sebelumnya telah mengumumkan penghapusan kegiatan usaha industri dari anggaran dasarnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025 lalu.
Selain itu dalam acara yang sama juga dilakukan penyetujuan terkait pengunduran diri Presiden Komisaris Rajeev Gopalakrishnan dari jabatannya setelah penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat, pada April 2024 lalu akibat permintaannya yang terus menurun.
Dalam hal ini, sepanjang semester I 2025, laporan keuangan BATA tercatat mengalami kerugian sebesar Rp40,62 miliar. Meski begitu, kerugian ini terbukti lebih rendah dibanding pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp127,43 miliar.
Sejalan dengan angka penjualannya yang turun secara signifikan sebesar 38,74% menjadi Rp159,43 miliar dari Rp260,29 miliar dalam periode sebelumnya. Begitu pula total aset perusahaannya yang turun menjadi Rp377,98 miliar dibandingkan sebelumnya mencapai Rp405,66 miliar. (*)

Redaksi Mitrapost.com