Mitrapost.com – Sebelum meninggal dunia, korban bullying di Geyer, Kabupaten Grobogan bernama Angga Bagus Perwira (12), ternyata sudah beberapa kali mengeluh mengalami perundungan.
Hal itu terungkap dari penuturan kakek korban Pujiyo (50). Ia menyebut bullying yang dialami cucunya berupa kekerasan verbal dan fisik. Karena hal itu, korban sempat enggan untuk masuk sekolah.
“Pernah sakit juga di kepala karena dipukuli dan tidak masuk sekolah. Kami akhirnya datangi sekolah dan melaporkannya. ABP pun kemudian mau masuk sekolah meski tetap dihina dan dianiaya. Dia itu anak penurut dan enggak aneh-aneh. Hobinya sepak bola,” jelasnya dilansir dari Kompas.
Ia pun menyayangkan pihak sekolah yang kurang melakukan pengawasan.
“Harusnya diawasi, kan udah kejadian. Kasihan mas, anaknya pendiam. Orangtuanya kalau pulang hanya pas Lebaran,” ujarnya sembari menangis.
Pihaknya pun kini menuntut agar kasus kematian Angga diusut dengan tuntas. Mengingat ia juga mendengar kabar simpang siur terkait korban yang dijatuhkan dari tangga sebelum meninggal.
“Kami melihat jenazah ABP di Puskesmas sebelum dilarikan ke RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi untuk diotopsi atas permintaan kami. Info yang kami terima, dia di-bully, sampai kejang-kejang dan meninggal di ruang kelas,” tegas Pujiyo. (*)

Redaksi Mitrapost.com