Mitrapost.com – Tiga hari pasca Israel menarik seluruh pasukannya di jalur Gaza, Palestina dan menyetujui gencatan senjata permanen pada Jumat (10/10/2025) lalu, tim penyelamatan masih berusaha menemukan korban genosida tentara Israel di bawah puing-puing bangunan.
Laporan terakhir rumah sakit, sebanyak 323 korban tewas ditemukan, sedangkan baru sekitar 295 jenazah berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bangunan. Hingga saat ini, total 67.806 korban tewas di Gaza sejak agresi militer berlangsung Oktober 2023, dilansir dari Al Jazeera.
Diperkirakan masih ada ribuan jenazah warga Palestina yang masih terkubur di bawah bangunan yang roboh usai rudal-rudal Israel membombardir wilayah tersebut. Setidaknya, 92 persen bangunan Gaza hancur total akibat serangan sejak dua tahun terakhir.
Usai gencatan senjata, pertukaran sandera antara Hamas dan Israel akan dijadwalkan hari ini, Senin (13/10/2025) pagi. Proses pembebasan ini akan dilakukan sebanyak tiga kali di lokasi berbeda.
Fase pertama akan dilakukan di dekat pangkalan militer Israel Re’im yang dekat perbatasan Jalur Gaza pada pukul 08.00 waktu setempat atau 13.00 WIB. Nantinya, sebanyak 20 sandera akan dibebaskan Hamas. Sementara itu, Israel akan membebaskan ratusan warga Palestina.
Sebelumnya, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Palestina setelah penandatanganan perjanjian. Selama waktu tersebut, pihaknya berharap akan adanya ketenangan, keamanan dan stabilitas yang terwujud.
“Apa yang terjadi hari ini adalah momen bersejarah. Kami telah berharap dan terus berharap bahwa kami dapat mengakhiri pertumpahan darah yang terjadi di tanah kami, baik di Jalur Gaza, Tepi Barat, maupun Yerusalem Timur,” ucap Abbas kepada Channel 12, Sabtu (11/10/2025).
Sementara itu, sebelumnya, Kabinet Israel menyetujui kesepakatan itu pada Jumat (10/10/2025) pagi. Kesepakatan ini mencakup penghentian pertempuran, penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza, serta pembebasan seluruh sandera yang tersisa.
“Pemerintah baru saja menyetujui kerangka kerja pembebasan semua sandera – baik yang hidup maupun yang meninggal,” tulis Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melalui akun X resminya, seperti dikutip Reuters. (*)

Redaksi Mitrapost.com