Mitrapost.com – Salah satu anggota biro politik sekaligus mantan pemimpin sayap militer Hamas di Tepi Barat bagian utara, Hossam Badran mengatakan dengan jelas jika kelompoknya tidak akan berpartisipasi dalam penandatanganan resmi terkait perjanjian damai Gaza di Mesir.
Selain itu, ia juga menambahkan jika Hamas hanya akan bertindak melalui mediator Qatar dan Mesir selama perundingan gencatan senjata di Mesir. Hal-hal ini dikatakan oleh Badran usai Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyampaikan kesepakatan damai.
Ia juga dengan lantang menyebut kesiapan akan perlawanan jika perjanjian damai Donald Trump terbukti gagal hingga menimbulkan kembalinya permusuhan Israel yang terjadi di jalur Gaza, Palestina.
“Kami berharap tidak akan kembali berperang, tetapi rakyat Palestina dan pasukan perlawanan kami niscaya akan menghadapi dan menggunakan semua kemampuan mereka untuk menangkal agresi ini jika pertempuran ini dipaksakan,” kata Badran kepada AFP, dikutip dari Detik, Senin (13/10/2025).
Namun perlu diketahui, sebelum pernyataan tersebut dikeluarkan, Donald Trump tercatat melakukan penerbangan langsung ke Israel dan Mesir setelah adanya kesepakatan gencatan senjata Gaza.
Dalam jadwalnya, Trump akan menyampaikan pidato di parlemen Israel, Knesset dan menghadiri upacara penandatanganan perjanjian gencatan senjata yang digelar di Mesir.
Kemudian setelah perjalanannya tersebut, ia akan menjadwalkan perpulangan dirinya ke Washington DC pada Selasa (14/10/2025) malam yang akan datang untuk memberikan medali kebebasan anumerta kepada mendiang Charlie Kirk.
Mendiang Charlie Kirk merupakan sosok aktivis konservatif AS yang dinyatakan terbunuh pada bulan lalu, di mana penghargaan akan diterima langsung oleh Istri dari mendiang yang bernama Erika. (*)

Redaksi Mitrapost.com