Mitrapost.com – Hasil autopsi jasad siswa korban bullying di Geyer, Grobogan sudah keluar. Proses autopsi dilakukan oleh tim Biddokkes Polda Jateng di RSUD Dr R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.
Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto mengungkapkan bahwa ada cedera kepala.
“Hasil autopsi sementara bahwa ada patah tulang belakang kepala sehingga ini yang menyebabkan korban meninggal,” ujarnya dilansir dari Kompas.
Diduga, hal itu terjadi karena kepala korban terkena benturan keras saat terjatuh.
“Korban jatuh ke belakang dan kepala terbentur lantai, kemudian kejang-kejang dan meninggal dunia,” jelasnya.
Ada sembilan saksi yang telah diperiksa dalam kasus ini, yaitu enam siswa dengan didampingi orang tuanya, kemudian tiga guru.
“Masih mendalami keterangan saksi-saksi untuk mengetahui peran masing-masing di TKP,” ujarnya.
Selain itu, sejumlah barang bukti berupa rekaman CCTV sudah diamankan dan sedang diperiksa.
“CCTV sedang kami periksa,” tambahnya.
Pihaknya pun memastikan akan melakukan proses hukum secara profesional dan mengacu pada perlindungan hak anak.
“Kami berpegang pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Hak-hak anak tetap kami junjung, namun kasus ini kami tangani secara profesional,” jelasnya.
Sementara itu, untuk siswa dan guru SMP Negeri 1 Geyer, Polres Grobogan telah mengirimkan tim psikologis guna memberikan trauma healing bagi siswa dan guru.
“Kami melakukan pendampingan dan mengirimkan tim psikologi dari Polres untuk melakukan trauma healing bagi anak-anak di sana,” paparnya.
Sebelumnya, Angga Bagus Perwira (12), siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer menjadi korban bullying. Ia diduga menjadi korban kekerasan dari teman-teman sekelasnya hingga meninggal dunia pada Sabtu (11/10/2025). (*)

Redaksi Mitrapost.com