Mitrapost.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaporkan terkait temuannya yang menyebut bahwa air hujan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) mengandung partikel mikroplastik berbahaya.
Melansir dari Detik, Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia (LH RI), Hanif Faisol Nurofiq, menanggapi kondisi tersebut dengan mengatakan terkait adanya pemicu sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) yang dibiarkan terbuka dan tidak diolah secara baik.
Hanif menyebut jika pengolahan sampah di TPA Jabodetabek dilakukan dengan cara dumping atau praktik menjual barang ke pasar luar negeri dengan harga lebih murah, dibandingkan dengan harga yang ada di pasar dalam negeri.
Namun, pengolahan dengan cara ini sering kali tidak kondusif, karena lebih banyak ditimbun dan tidak segera ditutup. Sehingga, ketika panas kemudian hujan, sampah tersebut terurai menjadi mikron, dan itulah yang disebut sebagai partikel mikroplastik.
Partikel mikron yang terbawa oleh angin kencang ikut terkondensi di dalam awan, hingga turun bersama air hujan.
Untuk itu, Hanif menjelaskan terkait langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan mengubah limbah sampah menjadi energi listrik (PSEL) atau waste to energy.
Beberapa daerah yang sudah menjadi target waste energy dalam jangka panjang, antara lain ada Bekasi, Tangerang dan Bogor.
“Jakarta juga target, tapi sampai hari ini tanahnya belum siap. Jadi kami minta segera ini diperhatikan karena serius kondisi percemarannya cukup besar di Jakarta,” tegas Hanif, dikutip dari Detik.
Selain waste energy, pemerintah juga disebut akan membangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) untuk menangani tumpukan sampah yang dapat mencemari lingkungan. (*)
Redaksi Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
