SMJTimes.com – Fenomena hijrah digital kini menjadi salah satu bentuk transformasi spiritual paling menarik di era modern. Gerakan ini menunjukkan bagaimana generasi muda Muslim beradaptasi dengan teknologi untuk memperdalam iman dan menyebarkan kebaikan melalui platform digital.
Dalam laporan We Are Social dan Hootsuite (2025), tercatat lebih dari 70% pengguna internet Muslim di Indonesia aktif mengakses konten dakwah di media sosial seperti YouTube, TikTok, dan Instagram, karena dikemas dengan ringan dan mudah dicerna oleh publik muda.
Konten bertema hijrah kini tampil dengan cara yang lebih relevan dan relatable. Tidak lagi hanya berupa ceramah panjang, tetapi melalui video pendek, ilustrasi, hingga podcast reflektif.
Kreator seperti Ustaz Hanan Attaki, Habib Husein Ja’far Al Hadar, dan Husain Basyaiban (Kadam Sidik) memanfaatkan kekuatan narasi digital untuk menyebarkan pesan positif yang menginspirasi banyak orang untuk memperbaiki diri.
Namun, fenomena hijrah digital juga memunculkan tantangan. Banyak pengguna yang menjadikan hijrah sebagai bagian dari citra diri di dunia maya. Dalam beberapa kasus, konsep hijrah bahkan dipakai untuk membangun personal branding religius tanpa didukung pemahaman mendalam.
Para pengamat menyebut fenomena ini sebagai “show-off spirituality”, yakni bentuk spiritualitas yang lebih berorientasi pada tampilan ketimbang substansi.
Meski demikian, hijrah digital tetap menjadi pendorong munculnya solidaritas baru di kalangan anak muda Muslim yang haus akan arah hidup. Di tengah derasnya arus konten hiburan dan budaya pop, kehadiran konten dakwah kreatif menjadi penyeimbang yang menyejukkan ruang digital.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bahkan menyebut bahwa konten keagamaan positif meningkat hingga 32% selama tahun 2024–2025, seiring banyaknya kreator muda yang memilih menyebarkan pesan moral dan spiritual melalui media sosial.
Pada akhirnya, hijrah digital adalah refleksi perjalanan spiritual generasi modern untuk mencari kebaikan di tengah koneksi internet, menemukan makna di antara notifikasi, dan menyebarkan cahaya di dunia maya yang sering kali gelap oleh ujaran kebencian. (*)

Redaksi Mitrapost.com






