Kisah Pendirian Alfamart: dari Toko Kelontong hingga Memiliki 23.000 Gerai

Mitrapost.com – Kwok Kwi Fo atau Djoko Susanto, seorang pendiri sekaligus pemilik dari perusahaan ritel mini market bernama PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), kini berhasil mencapai kesuksesannya dengan total gerai yang dimiliki sebanyak lebih dari 23.000 toko di seluruh Indonesia.

Melansir dari CNBC Indonesia, total gerai yang dimiliki Djoko Susanto tersebut sudah mencakup seluruh toko Alfamart beserta anak perusahaannya, Alfamidi dan yang baru saja diakusisi pada Mei 2025, yaitu PT Lancar Wiguna Sejahtera (Lawson Indonesia).

Seluruh kesuksesan ini tentunya tidak serta-merta dicapai oleh Djoko Susanto seperti membalikan telapak tangan. Jauh pada tahun 1966, Djoko Susanto memulai kariernya dengan membantu bisnis kelontong sang ibu bernama Toko Sumber Bahagia di Petojo, Jakarta, setelah SMA.

Toko tersebut mulanya menjual berbagai macam makanan hingga kebutuhan rumah tangga, seperti kacang tanah, minyak sayur, sabun mandi hingga rokok dari pagi sampai malam.

Setelah melihat potensi penjualan rokok lebih tinggi, toko kelontong tersebut akhirnya memilih fokus pada satu barang saja, dengan keberuntungan yang mulai berpihak pada saat itu ialah memiliki mitra utama Gudang Garam.

Dalam buku Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa Di Indonesia (2008), penulis Sam Setyautama menyebut bahwa tahun 1987 merupakan awal mula kesuksesan Djoko Susanto menemukan jalan terangnya.

Djoko terpilih sebagai penjual rokok Gudang Garam terbesar dengan 15 jaringan toko grosir, hingga membuat dirinya diangkat sebagai direktur penjualan PT Sampoerna oleh petinggi PT HM Sampoerna, yakni Putera Sampoerna.

Kesempatan yang didapat dan tanggung jawab yang dijalankan mampu menjadikan Djoko membawa PT HM Sampoerna hingga kepada peringkat kedua terbesar setelah Gudang Garam.

Pada 1989, Djoko kembali dipercayai untuk memasarkan merek baru Sampoerna A Mild. Kesempatan inilah yang justru dimanfaatkan olehnya, yaitu mengubah gudang Sampoerna di Jl Lodan No. 80 menjadi Toko Gudang Rabat yang merupakan cikal bakal PT Alfa Retailindo.

Pendirian Toko Gudang Rabat tersebut ia lakukan dengan modal Rp2 miliar beserta perjanjian pembagian saham bersama Putera Sampoerna sebesar 40 persen.

Perkembangan Toko Gudang Rabat telah menyasar banyak cabang di beberapa kota di Indonesia hingga menjadi retail pesaing Indomaret milik Salim Group pada tahun 1999-an.

Di waktu itulah terjadi pengubahan nama Alfa Minimart di bawah PT Sumber Alfaria Triyaja dan menjadi Alfamart pada 2003. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati