Mitrapost.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI) memberikan Penghargaan Subroto Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Terinovatif Komoditas Mineral, kepada Harita Nickel yang berada di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Penghargaan Subroto sebagai yang paling tinggi dalam sektor ESDM ini berhasil didapat oleh produk dagang di bawah naungan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) tersebut, untuk Kategori Pendidikan atas inisiatif Rumah Belajar Komunitas, serta Kategori Kesehatan atas program Soligi Zero Stunting.
Penghargaan yang diikuti oleh lebih dari 3.400 badan usaha pertambangan di Indonesia ini diberikan, dalam rangka mengapresiasi berbagai kontribusi yang telah dilakukan, mulai dari efisiensi energi, keselamatan kerja, pengembangan sumber daya manusia (SDM), hingga konservasi geologi.
Adanya penghargaan tersebut menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah bersama dunia usaha swasta dapat berjalan seiringan.
Dalam hal ini, Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas dan Penyediaan Akses, Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Novrizal Tahar menyebut kolaborasi ini penting untuk mendukung target penurunan angka kemiskinan ekstrem RI menjadi nol persen pada 2026.
Novrizal juga mengakui bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan Harita Nickel memiliki orientasi yang jelas pada kemandirian dan pemberdayaan yang berkelanjutan, diwujudkan dalam keberhasilannya akan peningkatan ekonomi hingga pengentasan kemiskinan di Pulau Obi.
“Sektor swasta memiliki peran strategis melalui pengelolaan CSR yang terarah dan terukur. Dengan model seperti Harita Nickel, dunia usaha bisa menjadi mitra nyata pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” jelas Novrizal, dikutip dari Detik Finance.
Sementara Community Affairs General Manager Harita Nickel, Dindin Makinudin menambahkan pihaknya akan melanjutkan komitmen lainnya di luar Penghargaan Subroto, seperti beasiswa dan pelatihan kerja bagi pemuda Obi serta pemberdayaan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kami percaya pembangunan berkelanjutan dimulai dari manusia. Karena itu, fokus kami bukan sekadar bantuan, tetapi menciptakan masyarakat yang mandiri dan berdaya,” pungkasnya. (*)

Redaksi Mitrapost.com

																						




