Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Generasi Muda

Mitrapost.comMedia sosial kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan generasi muda. Platform seperti Instagram, TikTok, dan X (Twitter) bukan hanya tempat berbagi foto dan video, tetapi juga ruang untuk mengekspresikan diri, mencari informasi, bahkan membangun karier.

Namun di balik segala manfaatnya, media sosial juga membawa dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental anak muda yang tidak bisa diabaikan.

Menurut laporan We Are Social tahun 2025, rata-rata pengguna internet di Indonesia menghabiskan waktu lebih dari tiga jam per hari di media sosial. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari kelompok usia 16–24 tahun.

Durasi yang panjang dalam berselancar di dunia maya ini berpotensi memunculkan berbagai gangguan psikologis, seperti stres, kecemasan, hingga depresi.

Salah satu faktor utama yang memengaruhi kesehatan mental adalah fenomena comparison culture, yaitu kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.

Melihat unggahan teman sebaya yang tampak lebih sukses, bahagia, atau menarik sering kali menimbulkan perasaan rendah diri dan tidak cukup baik. Kondisi ini diperparah oleh penggunaan filter digital yang menciptakan standar kecantikan dan kesempurnaan yang tidak realistis.

Selain itu, banyak anak muda yang terjebak fear of missing out (FOMO) untuk merasa perlu selalu terhubung agar tidak tertinggal tren. Akibatnya, mereka sulit beristirahat dari media sosial, kelelahan digital (digital fatigue), gangguan tidur, penurunan konsentrasi, hingga perubahan suasana hati.

Meski demikian, media sosial juga memiliki sisi positif jika digunakan secara bijak. Banyak anak muda yang menemukan ruang untuk berkreasi, mendapatkan dukungan emosional dari komunitas, atau bahkan menjalankan bisnis kecil secara daring.

Sejumlah lembaga kesehatan mental kini juga memanfaatkan platform digital untuk memberikan edukasi dan layanan konseling daring secara gratis.

Ahli psikologi menyarankan agar anak muda mulai menerapkan digital well-being, yaitu kebiasaan menjaga keseimbangan antara kehidupan digital dan dunia nyata.

Beberapa langkah yang disarankan antara lain mengatur waktu penggunaan, tidak membawa gawai ke tempat tidur, serta menghindari konten yang memicu stres. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati