Mitrapost.com – Enam santri di Bangkalan, Madura, ditemukan tewas dalam kubangan air bekas galian C di kawasan wisata Bukit Jaddih, Desa Parseh. Mereka di antaranya, L (9), RAY (10), RA (9), S (9), MNA (8), dan MAI (7).
Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono mnegatakan, kejadian tersebut terjadi pada Kamis (20/11/2025) sore. Menurut informasi, para korban sebelumnya sedang bermain-main di kawasan tersebut karena jaraknya dekat dari pesantren.
Awalnya, enam korban bermain dengan lima santri lainnya saat jam bebas belajar di pesantren. Namun, lima orang tersebut kehilangan jejak rekan-rekannya itu, dan berinisiatif mencari. Nahasnya, mereka menemukan para korban dalam kondisi mengapung di lokasi.
“Mereka awalnya 11 orang, 11 santri. Lima santri yang lainnya sedang latihan 300 meter dari pondok, sedangkan enam santri ini bermain sendiri sampai ke TKP,” kata Hendro, Jumat (21/11/2025), dikutip CNN Indonesia.
“Kemudian lima santri tadi tidak mendapatkan kabar keberadaan dari enam santri yang lain, kemudian inisiatif mencari ternyata keenamnya sudah dalam kondisi terapung tenggelam di TKP di Jaddih ini,” lanjut dia.
Kelima santri tersebut langsung melapor kepada seorang ustaz. Secara bergotong-royong, mereka melakukan evakuasi, tetapi para korban sudah dinyatakan tidak bernyawa saat dibawa ke puskesmas terdekat.
“Sehingga melaporkan kepada salah satu ustaz dan ditolong atau dievakuasi ke enamnya ternyata sudah meninggal dunia kemudian dibawa ke Puskesmas Jaddih,” ucap dia.
Kepolisian telah melakukan olah TKP sejak Kamis malam dengan melibatkan tim Inafis Polda Jawa Timur, serta Brimob, serta menyelidiki penyebab tewasnya para korban. Menurut informasi, kubangan tersebut memiliki kedalaman sekitar 150 cm.
“Kemungkinan di TKP kedalaman sekitar 150-an centimeter. Sedangkan untuk luasan masih belum dipastikan,” ujar Hendro.
“Kemudian dari Polda Jatim juga datang untuk memastikan terkait dengan kandungan dari air tersebut,” katanya. (*)

Redaksi Mitrapost.com






