Mitrapost.com – Salah satu pendiri Apple, Steve Jobs memberi pandangan bahwa tingkat kecerdasan yang tinggi berkaitan erat dengan kemampuan manusia dalam menghubungkan suatu pola.
Dalam pandangan Jobs, sebagian kecerdasan berasal dari memori. Sementara yang lainnya berwujud pada kemampuan untuk menyudutkan suatu pandangan. Hasil dari masing-masing pandangan tersebut dikoneksikan menjadi satu, di mana belum dihubungkan oleh orang lain.
Melansir dari Detik, ilmu psikologi memandang kecerdasan dengan berbagai bentuk yang berbeda, salah satu di antaranya ialah kecerdasan terkristalisasi yang mengacu pada pengetahuan yang terakumulasi, seperti perihal fakta dan angka.
Sementara, bentuk lainnya adalah kecerdasan cair yang mengacu pada sebuah kemampuan mempelajari, menyimpan hingga menggunakan sebuah informasi baru untuk memecahkan suatu masalah.
Selain itu, kemampuan yang dimiliki dari kecerdasan cair juga digunakan untuk mempelajari keterampilan baru, atau sekedar mengingat kembali memori yang sudah ada dan mengubahnya dengan sebuah pengetahuan baru.
Setiap mempelajari suatu hal baru, pemilik kecerdasan cair menyikapinya dengan bentuk peningkatan ketebalan dan aktivitas korteks otak sementara waktu. Hal ini menjadi tanda adanya peningkatan dari koneksi saraf dan keahlian yang dipelajari.
Penjelasan ini mirip dengan perilaku Jobs yang menggunakan pengalamannya ketika mengaudit suatu kelas kaligrafi di kampus sebagai bahan inspirasinya untuk dijadikan sebagai tipografi awal pembuatan Apple.
Kesimpulannya, setiap pengalaman pribadi yang berbeda-beda akan menghasilkan pengalaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pemecahan masalah. (*)
Redaksi Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
