Mitrapost.com – Plagiarisme menjadi salah satu masalah serius dalam dunia akademik. Selain dapat merusak integritas penulis, tindakan ini juga berpengaruh pada kredibilitas karya ilmiah.
Di tengah kemudahan akses informasi, mahasiswa maupun peneliti perlu memahami cara memastikan tulisan tetap orisinal dan bebas dari penjiplakan. Berikut beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan saat menyusun karya akademik.
Melansir dari Hukum Online, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan membiasakan diri untuk membaca dan memahami sumber secara mendalam sebelum menulis ulang dengan bahasa sendiri.
Ketika hanya mengganti beberapa kata dari teks asli, tulisan tetap berpotensi dianggap plagiarisme karena struktur dan gagasannya sama. Oleh karena itu, penting untuk benar-benar memahami inti informasi, kemudian menjelaskan kembali dengan gaya penulisan yang berbeda.
Hal penting lainnya adalah memberikan sitasi yang tepat. Setiap gagasan, teori, data, atau kutipan langsung dari penulis lain harus disertai rujukan sesuai format yang digunakan. Sitasi bukan hanya menunjukkan profesionalitas, tetapi juga menghargai karya intelektual orang lain.
Mengombinasikan beberapa sumber juga menjadi strategi yang efektif. Ketika penulis hanya bergantung pada satu referensi, tulisan cenderung mirip dengan sumber tersebut.
Dengan merangkum informasi dari berbagai literatur, sudut pandang menjadi lebih kaya dan peluang terjadinya plagiarisme kian kecil.
Penggunaan alat pendeteksi plagiarisme seperti Turnitin atau Grammarly Plagiarism Checker juga membantu memastikan keaslian naskah. Meskipun tidak sepenuhnya sempurna, alat ini dapat memberikan gambaran apakah ada bagian yang terlalu mirip dengan tulisan lain.
Terakhir, kelola waktu penulisan dengan baik. Plagiarisme sering terjadi karena terburu-buru menyelesaikan tugas. Dengan perencanaan yang matang, proses menulis dapat dilakukan lebih teliti dan penuh kehati-hatian. (*)

Redaksi Mitrapost.com






