Mitrapost.com – Ada sejumlah keutamaan bagi umat Islam untuk mengerjakan salat malam, baik qiyamul lail maupun salat tahajud. Salat malam dipercayai bisa meningkatkan kedekatan spiritual seorang hamba terhadap Allah SWT.
Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “Salat yang paling afdhal setelah salat fardhu adalah salat sunnah malam,” (HR Muslim).
Selain itu, dari Abu Umamah al-Baahiliy RA dari Nabi SAW beliau bersabda, “Kerjakanlah saalat sunnah malam, sesungguhnya salat malam itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Salat malam itu termasuk bentuk taqarrub kepada Allah SWT, dapat menghapus dosa dan mencegah perbuatan dosa,” (HR Al-Hakim).
Meski sama-sama salat yang dilakukan di malam hari, ada perbedaan antara qiyamul lail dan salat tahajud. Lantas, apa perbedaannya? Simak penjelasannya berikut ini, dikutip DetikHikmah!
Apa perbedaan qiyamul lail dan tahajud?
Mengutip buku ‘Qiyamul Lail dan Ramadhan’ oleh Isnan Ansory Lc MAg, sholat qiyamul lail adalah semua sholat yang dikerjakan mulai dari terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Sholat qiyamul lail ini juga bisa disebut sebagai sholat malam.
Kata ‘qiyamul lail’ berasal dari kata ‘qiyam’ yang artinya berdiri dan kata ‘lail’ artinya malam, sehingga secara bahasa berarti ‘berdiri di malam hari’ untuk mengerjakan ritual ibadah salat. Salat ini tidak terbatas pada jenis salat tertentu, namun setiap salat yang dilakukan malam hari, seperti fardhu Maghrib dan Isya, dan salat sunah pada malam hari, seperti salat rawatib dan witir.
Sementara itu, ada yang membedakan salat qiyamul lail dengan salat tahajud, yakni salat Tahajud harus didahului tidur terlebih dahulu, walaupun sebentar. (*)

Redaksi Mitrapost.com






