Jelang Nataru, Saham Ini Diprediksi Alami Pergerakan Harga Signifikan di 29 Desember 2025

Mitrapost.comMenjelang libur Natal dan tahun baru 2025/2026, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan atau volatilitas.

IHSG ditutup di angka 8.584,78 pada 23 Desember 2025 atau melemah. Hal itu disebabkan karena banyak investor yang memilih menjual saham saat harga naik untuk mengambil untung atau profit taking sebelum libur panjang bursa.

Didasarkan pada kondisi tersebut dan kondisi teknikal serta fundamentalnya, berikut saham yang diprediksi mengalami pergerakan harga signifikan pada Senin, 29 Desember 2025.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Bank BRI merupakan bank besar yang memiliki pangsa pasar UMKM kuat. Harga saham BBRI sendiri ditutup di harga Rp3.770 pada Selasa, (23/12/2025). Diprediksi, harga saham ini bisa naik di kisaran 5-10 persen atau berkisar Rp3.960 — Rp4.100.

Hal itu didukung dengan sentimen window dressing akhir tahun dan arus modal asing ke saham perbankan. Dividen yield yang menarik juga bisa menarik investor. Meski begitu, ada risiko dari suku bunga yang relatif tidak turun.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Harga saham BMRI ditutup di angka Rp5.050 (per 23/12/2025). Kondisi neraca keuangan yang stabil dan kredit domestik yang tumbuh dapat membuat BMRI naik 5-10 persen atau di kisaran Rp5.300 — Rp5.600.

Hal itu didukung dengan potensi kenaikan harga setelah mengalami penurunan atau rebound di sektor perbankan. Sedangkan risiko yang dihadapi adalah kenaikan biaya dana jika suku bunga global naik.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Sebagai bank paling likuid dan blue-chip di pasar Indonesia, serta memiliki kualitas aset yang kuat, BBCA diprediksi bisa tembus Rp8.300 — Rp8.700 atau naik 4-8 persen di (29/12/2025). BBCA sendiri ditutup di harga Rp8.025 pada (23/12/2025).

Prediksi kenaikan harga BBCA didukung dengan kondisi dimana investor asing sering memfavoritkan BBCA sebagai safe haven lokal.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Nikel dan emas tampaknya menjadi komoditas yang masih diminati di global, sehingga saham ANTM bisa masuk list invetsor. Diperkirakan, ANTM bisa mencapai harga Rp3.400 — Rp3.600 atau naik 7–12% dari harga penutupan Rp3.190 pada (23/12/2025).

Hal itu didukung dengan adanya kenaikan harga logam dunia sehingga dapat mendorong kenaikan saham komoditas. Namun tetap ada risiko fluktuasi harga komoditas global.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

Dengan harga penutupan Rp1.880 pada (23/12/2025), PGAS diprediksi bisa naik 6–10% atau di kisaran Rp1.990 — Rp2.100.

Hal itu didasarkan pada permintaan energi domestik yang stabil untuk utilitas gas industri. Didukung dengan sektor utilitas yang bisa menjadi safe haven saat volatilitas pasar. Namun risiko sensitif terhadap pergerakan harga energi global dan kebijakan domestik terkait gas perlu diperhitungkan juga. (*)

 

Disclaimer: Perlu diingat bahwa analisis ini hanya berdasarkan data yang tersedia dan tidak dapat menjamin hasil yang pasti. Pastikan Anda melakukan riset dan analisis sendiri sebelum membuat keputusan investasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati