“Sekaligus membantu orang tua yang punya anak santri di pondok, untuk kirim sesuatu, kirim uang dan lain-lain,” kata Fuaidie.
Uniknya lagi, meski teknis pemesanan dilakukan secara daring. Perangkat yang digunakan Esgo cukup sederhana dan tidak menggunakan aplikasi berbasis android. Esgo memanfaatkan sejumlah platform tak berbayar seperti platform-platform yang disediakan Google dan Facebook.
Dengan membuka laman www.esgokajen.com, santri dapat menggunakan layanan sesuai kebutuhan yang dilaunching pada 27 Juli 2020 ini.
Baca juga: Video : Dinkes Pati Imbau Pembentukan Poskestren di Lingkungan Pondok
“Teknisnya orang cukup buka web Esgo dan order sesuai keinginan, setelah itu pemesan akan segera dihubungi oleh driver Esgo via WA atau telepon untuk memastikan ordernya, setelah itu driver akan membelanjakan/mengantarkan sesuai ordernya. Belanja di pasar juga bisa misal ada orang tua yang kerepotan belanja,” tuturnya.
Pemanfaatan IT yang sederhana ini melatih santri dan pemuda Kajen untuk membantu kebutuhan masyarakat desa sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.