Menurutnya penghargaan yang diperoleh merupakan pemacu untuk tetap menjaga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.
“Kuncinya ada di produktivitas. Sebenarnya kalau kita melihat apa yang dikerjakan oleh petani, mereka punya metode dengan kearifan lokal. Pendampingan penting, penyuluh dan kita optimalkan kartu tani,” ungkapnya.
Selain itu, program kartu tani juga akan terus dioptimalkan guna pengembangan dan kemajuan pertanian modern di Jawa Tengah.
“Kita sudah belajar banyak dari kartu tani. Maka, ke depan data petani harus beres, luasan lahan, tanamannya apa, kebutuhannya apa, masa tanam dan kondisi cuaca. Dan juga edukasi menuju pertanian modern. Itu kalau bisa dilakukan harapannya akan lebih baik,” imbuhnya. (*)
Baca juga:
- Produksi Hampir 10 Juta Ton, Jateng Dapat Penghargaan Produsen Beras Tertinggi
- Petani Desa Ngastorejo Budidaya Burung Hantu Untuk Membasmi Tikus di Sawah
- Dinpertan Blora Ganti Biaya Tangkapan Tikus Hasil Gropyokan