“Kita tidak selalu berharap kerja di luar negeri, nggowo duet ntek, tapi berharap ke depan yang berangkat gajinya ini diolah dengan baik agar dapat mengelola uang dan dapat membuat usaha di rumah bahkan dapat menyerap tenaga kerja,” tambah Endro.
Baca juga : Endro Yakin Wisata Alam di Pati Bisa Dilirik Wisatawan Internasional
Sementara itu, suami eks TKW, Puntani, merasa harapan itu belum terlaksana dengan maksimal karena edukasi kepada masyarakat belum maksimal. Warga Desa Jrahi ini mengungkapkan 35 persen TKI dari desanya kembali menjadi TKI lagi dan tidak berwirausaha.
“Puji syukur saya sudah mempunyai usaha di desa dan istri saya ndak berangkat lagi, tetapi yang mencari menurut saya permasalahan mereka kembali lagi karena dukungan, kebanyakan di kampung saya berulang-ulang (kembali). Tidak ada pengukuhan terhadap eks TKI, pertama keluarganya, kedua orangnya,” tuturnya.
Menanggapi hal ini Kepala Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja Indonesia (Kabid PPTKI) Disnaker Kabupaten Pati Sri Mulyanto mengatkan sudah ada program-program penyuluhan baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.