Yonas menambahkan, beras yang dipakai dalam program ini adalah cadangan beras pemerintah (CBP) berkualitas medium yang diproses dengan cara terbaik sehingga memenuhi mutu untuk dikonsumsi.
“Jadi pemerintah punya stok yang dititipkan di gudang Bulog dari hasil panenan petani lokal. Jadi memang stok cukup lama. Tapi kita diamanatkan, sebelum disalurkan harus diproses kembali, supaya beras medium yang kita salurkan ini tidak berdebu, tidak berhama dan layak untuk dikonsumsi,” imbuhnya
Bupati Pati Haryanto yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa BSB ini merupakan tambahan untuk melengkapi program PKH di masa pandemi.
“Tambahan yang mungkin barangkali, kalau yang diluar PKH dapat 600 ribu, tapi PKH nggak ada. Bantuan sosial beras ini adalah tambahan untuk program PKH yang dialokasikan untuk 3 bulan kedepan,” kata Bupati Haryanto.
Bulog berharap program ini dapat meringankan beban para masyarakat terdampak pandemi sekaligus menunjukkan bahwa Kabupaten Pati adalah sentra produksi beras yang independen, mampu mewujudkan masyarakatnya yang sejahtera dan hasil panennya mampu dinikmati oleh masyarakatnya. (*)