Sedangkan untuk tembakau yang tidak sesuai standar pengepul/pabrik dijual di luar dengan harga 7 sampai 8 ribu.
“Kalau saya kerjasama sama pengepul (pabrik) sudah kontrak 1,3 hektar dibeli 25 juta. Kalau kualitasnya, pabriknya yang tahu,” terang Naim.
Menurut Naim, pembudidaya tembakau di Pati masih langka. Pasalnya tak semua lahan sawah cocok ditanami tembakau.
“Setahu saya yang bisa ditanami tembakau ya di Jakenan, Winong, Jaken, Pucakwangi, Gabus. Itupun tidak semua desa bisa ditanami, tergantung curah hujan dan pengaruh tanah juga. Kalau tanahnya kadar garamnya tinggi pabrik tidak mau terima,” pungkas Naim. (*)
Baca juga:
- Petani Tembakau di Blora Disarankan Jual Hasil Panen ke Pabrik
- Dianggap Menjanjikan, Area Tanam Tembakau di Pati Meningkat
- Kenaikan Cukai Rokok Diharapkan Bisa Membatasi Angka Konsumsi
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS