Erupsi Merapi Diprediksi Mirip Letusan Tahun 2006

Magelang, Mitrapost.com Pantauan aktivitas Gunung Merapi menunjukkan magma semakin menuju ke permukaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, saat mendampingi kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengunjungi tempat pengungsian Merapi di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang Jumat (20/11/2020).

“Aktivitas Merapi sampai saat ini tingkatnya masih tinggi, baik kegempaannya, kemudian deformasinya, dan guguran juga masih sering terjadi. Hal ini semakin menunjukkan bahwa magma semakin menuju ke permukaan,” jelas Hanik .

Namun pihaknya mengatakan jik erupsi Merapi tidak sekuat tahun 2010. Erupsi tahun ini diprediksi seperti tahun 2006. Jadi nanti ada kubah lava kemudian ada awan panas.

Baca Juga :   Gunung Merapi Lepaskan Guguran Tebing Lava Lama

Baca juga: Aktivitas Merapi Hari Ini Tercatat 21 Kali Gempa Guguran

Ia menyebutkan untuk potensi daerah bahaya karena bukaan kawah itu ada di sisi tenggara maka potensi masih ada di sisi tenggara, namun demikian karena guguran itu beberapa kali terjadi pusatnya ada di sisi barat dan barat laut sehingga kemungkinan potensi juga ada di arah barat dan barat laut.

“Kita sudah menentukan jarak lima kilometer untuk barat, barat laut sampai dengan tenggara itu agar mulai dilakukan kewaspadaan,” katanya.

Terkait guguran yang terjadi akhir-akhir ini, katanya, bukan lava baru atau bukan lava pijar. Terjadi guguran ini adalah material-material lama atau sisa-sisa lava yang lama.

Baca Juga :   Kemenkes Tetapkan Batas Tarif Tes Swab Mandiri, Maksimal Rp 900 Ribu

“Jadi di atas itu ada lava 98 yang merupakan lava sisa erupsi tahun 1998, kemudian ada juga lava 48 artinya sisa erupsi tahun 1948. Lava-lava itu yang sering terjadi guguran pada saat ini,” katanya. (*)

Baca juga: 

 

Artikel ini telah tayang di Antara Jateng dengan judul ‘BPPTKG ungkap magma Gunung Merapi semakin ke permukaan‘.