Magelang, Mitrapost.com – Warga Dusun Gedangan, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang mengaku kawanan monyet berekor panjang muncul ke pemukiman dalam beberapa hari ini. Mereka menduga monyet berasal dari kawasan Lereng Gunung Merapi.
“Sudah 3 hari ini kawanan monyet ekor panjang terlihat bergelantungan dan hilir mudik di perkampungan warga di Dusun Gedangan, Desa Ngargosoko, Kecamatan Srumbung. Tampak beberapa monyet ini sedang mencari makan hingga sedang bergelantungan di pohon bambu milik warga,” kata Widodo Kepala Dusun Gedangan, Jumat (201/11/2020).
Kepala Dusun Gedangan Widodo mengatakan sebelumnya belum ada monyet berkeliaran di perkampungan.
Bahkan ketika erupsi Merapi pada 2010 lalu, Widodo mengatakan daerah dusunnya tidak pernah ada monyet yang turun.
“Tapi tahun 2006 sempat juga masuk ke pemukinan kawanan monyet dari Gunung Merapi,” lanjutnya.
Kondisi tersebut diakui Widodo membuat warga Dusun Gedongan yang berjarak kurang lebih 9 km dari Gunung Merapi merasa resah. Pasalnya monyet-monyet tersebut sering muncul di halaman rumah bahkan mengambil hasil pertanian di ladang mereka.
Baca juga: Tiga Kali Lepaskan Guguran, BPPTKG Tetapkan Radius Bahaya Sejauh 5 Km dari Merapi
Sementara itu menurut Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Taman Nasional Gunung Merapi Wiryawan, kemungkinan jika monyet-monyet tersebut memang dari dari Gunung Merapi.
“Bisa jadi karena ada perkelahian antar kelompok atau bisa jadi kemungkinan suhu Gunung Merapi mulai panas akibat dinamika yang terjadi beberapa hari terakhir ini sehingga turun ke pemukiman warga,” tandasnya.
Seperti diketahui aktivitas Gunung Merapi dalam beberapa hari terakhir semakin naik, bahkan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengemukakan bahwa pantauan aktivitas Gunung Merapi menunjukkan magma semakin menuju ke permukaan.
“Aktivitas Merapi sampai saat ini tingkatnya masih tinggi, baik kegempaannya, kemudian deformasinya, dan guguran juga masih sering terjadi. Hal ini semakin menunjukkan bahwa magma semakin menuju ke permukaan,” jelas Hanik, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: BPPTKG Deteksi Ada 2 Kantong Magma di Gunung Merapi Saat Ini
Jika mengaca pada sistem mitigasi ilmu titen seperti disampaikan Gubernur Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dengan turunnya kawanan hewan dari lereng Merapi ke pemukiman maka masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap erupsi Merapi.
Meski demikian saat ini warga Lereng Merapi sudah dibawa ke tempat pengungsian untuk antisipasi erupsi Merapi yang dirediksi hampir seperti letusan pada 2006.
“Jadi di atas itu ada lava 98 yang merupakan lava sisa erupsi tahun 1998, kemudian ada juga lava 48 artinya sisa erupsi tahun 1948. Lava-lava itu yang sering terjadi guguran pada saat ini,” pungkas Hanik saat mendampingi kunjungan Kepala BNPB Doni Monardo ke tempat pengungsian Merapi di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang kemarin. (fp)
Baca juga:
- Erupsi Merapi Diprediksi Mirip Letusan Tahun 2006
- Dua Skenario Erupsi Merapi Disiapkan, Kemungkinan Bersifat Eksplosif
- Siaga Merapi, Ganjar Minta Semua Harus Bersiap
Sebagian artikel ini telah tayang di Sindonews Jateng dengan judul ‘Tanda-tanda Alam Kawanan Monyet Mulai Turun dari Lereng Merapi‘
Redaksi Mitrapost.com