Semarang, Mitrapost.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala daerah di wilayah sekitar Bengawan Solo untuk siaga.
Ganjar meminta pemangku kepentingan di wilayah sekitar Bengawan Solo untuk siaga. Terutama menyiapkan tempat pengungsian dengan protokol kesehatan ketat.
Di musim hujan seperti ini, kata Ganjar, pihaknya mengimbau seluruh pemangku wilayah di sungai-sungai berpotensi meluap seperti di Solo raya, Cilacap dan Banyumas untuk siaga. Termasuk di Pekalongan yang kerap langganan rob.
“Kita minta semuanya untuk stand by tidak hanya Bengawan Solo tapi seluruh sungai. Umpama Cilacap, Banyumas itu kemarin juga sudah stand by, udah menangani mulai surut jalan termasuk Pekalongan yang rob,” kata Ganjar di rumah dinasnya, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: BPBD Sebut Sejumlah Daerah di Semarang Rawan Banjir Hingga Longsor
Disinggung soal Bengawan Solo yang meluap sejak Senin (14/12/2020) kemarin, Ganjar telah meminta pemangku kepentingan di Sukoharjo, Karanganyar dan Wonogiri untuk siaga.
Ganjar menegaskan, jika situasinya menjadi tak terkendali maka yang diutamakan adalah penerapan protokol kesehatan ketat di tempat pengungsian.
“Protokolnya saya minta diperketat, ikuti protokol kesehatan di tempat pengungsian. Benchmark-nya masih sama, saya minta untuk lihat model penataan kabupaten Magelang,” tegasnya.
Baca juga: Luapan saluran Induk Gambarsari Perparah Kondisi Banjir di Banyumas
Sebagai informasi, Sungai Bengawan Solo meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (13/12/2020) malam.
Luapan sungai tersebut mengakibatkan puluhan rumah di Kampung Daleman, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, terendam banjir. Hingga Senin (14/12/2020) banjir terus meluas dan memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. (*)
Baca juga: Puncak Musim Hujan Diprediksi Berlangsung Januari hingga Februari 2021
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS






