“Yang kebanyakan di Pati itu kan dulu ada proyek inpres yang SD itu. Kalau yang SMP rata-rata sudah bagus. Kalau SD karena itu, yang penting mendirikan bangunan-bangunan dan saat itu tanah kan masih murah,” kata Winarto.
SD Inpres merupakan sekolah yang sarananya disediakan untuk anak-anak golongan kedua yaitu anak-anak di daerah terpencil dan kawasan perkotaan yang penduduknya berpenghasilan rendah.
Sekolah ini mempunyai murid berbagai kelas dalam satu ruangan dan hanya ada satu guru. Untuk anak-anak normal dalam lingkungan normal, sudah tidak ada masalah lagi karena ditangani oleh SD Negeri.
“Sehingga begkok-bengkok dipakai dengan mudah. Kadang-kadang tidak punya bengkok yang di tepi jalan, di tukar dengan milik masyarakat. Di tepi jalan kan dihindari kalau dulu,” tuturnya.
“Kalau di Pati ya itu, belum di sertifikatkan. Mulai kita tertibkan. Dulu kita ngejar kuantitasnya,” tandasnya. (*)
Baca juga: SMK NU Pati Belum Bisa Gelar KBM Karena Tanah Bermasalah, Endro: Kita Bantu Cari Solusi