Baca juga: Rembang Tambah Lagi Ruang Isolasi Pasien Covid-19
“Kemarin yang pertama itu dengan teman-teman mebel kita datangkan, termasuk kerajinan akar jati dari dulu. Kita fasilitasi juga dengan Malaysia dan Brunei. Kemudian dengan temen-temen ikan juga dengan China. Batik pernah kita coba di Brunei, tapi ternyata sana pasarannya masih batik-batik yang murah,” terangnya.
“Dinindagkopukm Rembang lebih melakukan upaya ke sana. Melihat situasi pandemi saat ini. Lebih menggunakan metode virtual,” tambahnya.
Secara konsep, Akhsanudin mengatakan pengusaha di Rembang harus membuat video guna memvisualisasikan produknya. Kemudian diteruskan kepada duta besar negara yang ingin dituju. Selanjutkanya akan dilakukan seleksi terhadap video tersebut, yang nantinya akan diedarkan kepada pembeli yang ada di negara yang dituju jika mereka berminat.
Baca juga: Makin Ketat, Wisata di Rembang Buka Sampai Jam 5 Saja
“Pada saat dengan buyer itu sudah ketemu kontak antara pengusaha dengan buyer. Kita hanya fasilitasi buka (jalan),” imbuhnya.