Rembang, Mitrapost.com – Sepanjang 20 meter pinggiran sungai Desa Landoh Kecamatan Sulang mengalami keretakan atau tanah bergerak, Senin (8/2/2021).
Retakan itu ditengarai karena intensitas hujan yang cukup lebat dan berlangsung beberapa hari di wilayah Rembang, terutama di Kecamatan Sulang.
Akibat fenomena alam tersebut rumah dua warga terancam roboh. Kedua rumah tersebut diketahui milik bapak Jari dan bapak Tasmin Desa Lando yang berdiri di atas tanah tersebut. Meskipun retakan tanah cukup panjang namun tidak ada korban jiwa.
Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak, 14 KK di Desa Tegalsari Purworejo Mengungsi
Untuk sementara penanganan dilakukan oleh BPBD Rembang dengan membuat tebing sungai dengan menggunakan kawat bronjong. BPBD mengimbau agar masyarakat yang tinggal di atas bantaran sungai tetap siaga.
“Warga yang tinggal di daerah bantaran sungai tersebut agar tetap siaga dan tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di lokasi atas situasi yang berkembang,” ungkap Pramujo, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD.
Fenomena retakan tanah tidak terjadi hari ini saja. Sebelumnya sekira tahun 2014 silam pernah terjadi kejadian yang sama dan menyebabkan 3 rumah mengalami pembongkaran dan relokasi.
Baca juga: BPBD Sebut Sejumlah Daerah di Semarang Rawan Banjir Hingga Longsor
Pramujo menyebutkan sejumlah daerah di Rembang memiliki potensi yang sama. Mulai dari kecamatan Sluke, Sedan, Lasem, Pancur, Sale, Gunem dan Sumber dan tersebar di lebih dari 20 desa.
“Sehingga kami imbau masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi dan bantaran sungai untuk waspada apabila turun hujan, untuk antisipasi bencana banjir dan longsor,” tandasnya. (*)
Baca juga: Hujan Lebat di Rembang, Sejumlah Titik Terjadi Banjir
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa