Semarang, Mitrapost.com – Malang benar nasib yang menimpa MST, seorang karyawan wanita di sebuah bank di Semarang. Dia menjadi korban penipuan lelaki yang merupakan teman dekatnya sendiri.
Kasus ini bermula saat ia diajak menjalin kasih dengan seorang pria berinisal ES. Termakan bujuk rayu pria yang mengaku duda ini, MST akhirnya terbuai dan menjalin kasih.
Namun, hatinya hancur saat ES justru meninggalkan MST dan menolak mengakui buah hati hasil cinta mereka. Belakangan diketahui ES ialah seorang pria beristri yang sudah memiliki anak.
Selain ditinggalkan begitu saja, ES juga menolak menafkahi anak kandungnya itu. Bahkan ia mengancam akan merusak dan membunuh MST.
Saat ini, demi keadilan MST didampingi kuasa hukumnya mengadukan kasus yang ia alami ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jawa Tengah. Aduan tersebut sedang diproses dan MST sudah dipanggil untuk diklarifikasi.
Baca juga: Begini Kronologis Bayi yang Ditelantarkan di Desa Wuwur
Kuasa hukum MST, Hendra Wijaya, mengatakan kasus yang diadukan oleh kliennya itu terkait dugaan penelantaran anak.
“Kami ingin ES mengakui anak kandungnya dan bersedia menafkahi anak itu hingga dewasa. ES selaku ayah kandungnya harusnya menanggung biaya hidup dan biaya pendidikan anaknya bukan malah lari dari tanggung jawab seperti,” ujar Hendra, Jumat (26/2/2021).
Sebagai kuasa hukum, Hendra juga menegaskan siap memfasilitasi dan membiayai tes DNA untuk membuktikan bahwa benar anak yang saat ini dirawat seorang diri oleh MST adalah anak kandung ES.
“Kami siap tes DNA untuk membuktikan bahwa anak itu adalah anak ES,” tegasnya.
Tak hanya itu, MST dan kuasa hukumnya juga melaporkan ES atas kasus lain ke Ditreskrimsus Polda Jateng terkait dugaan ancaman kekerasan melalui media elektronik.
“Klien saya menerima berbagai ancaman dan teror dari ES, mulai dari ancaman pembunuhan hingga kekerasan fisik,” tandasnya. (*)
Baca juga: Hasil Hubungan Gelap, Ibu Muda di Kediri Buang Bayinya yang Baru Lahir
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa
