“Yuk kita uji coba dulu, seniman tampil di acara pernikahan tapi prokesnya diatur ketat. Jaraknya diatur, flow tamu diatur, dan tidak boleh mengajak bernyanyi atau berjoget bersama,” terang Ganjar.
Dari sejumlah PR yang diberikan, Ganjar meminta para seniman tersebut berdiskusi untuk menentukan prokes seperti apa yang nantinya akan dijalankan.
“Maka saya kasih kesempatan kepada seniman, coba didiskusikan terlebih dahulu dan hasilnya diberikan ke kita. Sambil menunggu itu, saya berpesan agar jangan berputus asa dan terus berkreasi,” ujarnya.
Baca juga: Rumah Bambu Pak Yayak Jadi Wadah Lestarikan Budaya Jawa di Temanggung
Jika bisa dilakukan, maka potensi para seniman kembali menggelar konser akan sangat tinggi. Apalagi, hal itu didukung dengan warna zonasi Covid-19 di Jawa Tengah yang terus membaik.
“Sama seperti sekolah tatap muka, saat ini saja kita siapkan, lengkap dengan prokesnya. Nah teman-teman seniman ini juga harus disiapkan. Seumpama daerahnya hijau (zonasi COVID-19), ada acara pernikahan, silahkan tampil menghibur, tapi harus prokesnya benar-benar dijaga,” tegas Ganjar.