Pati, Mitrapost.com – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati berupaya melakukan program bongkar ratoon. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi tebu batangan di wilayah Kabupaten Pati.
Program bongkar ratoon merupakan pemeliharaan kebun benih datar yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dan merupakan program lanjutan sejak 2020.
Secara teknis bongkar ratoon dilakukan dengan mengganti tanaman tebu yang kurang berkualitas dengan benih tanaman tebu baru. Tujuannya agar mampu meningkatkan produksi tebu batangan yang lebih produktif dan bersertifikat.
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dispertan Pati, Gunawan mengungkapkan jika tingkat produksi tebu di Kabupaten Pati mengalami penurunan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Sehingga menurutnya, perlu ada langkah yang harus dilakukan supaya produktivitas tebu di Pati bisa segera stabil, bahkan meningkat.
“Produksi tebu batangan masih rendah. Hal ini disebabkan minat petani yang masih minim dalam membudidayakan tebu. Selain itu, pengetahuan terkait budidaya tebu juga masih rendah,” ungkap Gunawan, Senin (22/3/2021).
Baca juga: Swasembada Gula, Dispertan Pati Tingkatkan Budidaya Tebu
Berdasarkan data dari Dispertan Pati yang dirilis pada Maret 2021, tahun ini produksi tebu batangan di Kabupaten Pati hanya mencapai 550.987.486 kilogram. Total produksi tersebut turun jika dibanding pada 2018 dan 2019. Masing-masing mencapai 739.674.889 kilogram dan 570.777.632 kilogram.
Padahal jumlah kepemilikan perkebunan tebu di Kabupaten Pati pada 2020 lebih banyak jika dibandingkan pada dua tahun sebelumnya.
Dispertan mencatat total kepemilikan perkebunan tebu perorangan pada 2018 mencapai 4.282 petani. Pada 2019 mencapai 3.340 petani. Sementara total kepemilikan tebu perorangan mencapai 5.022 petani.
Baca juga: Dipandang Sebelah Mata, Pohon Randu Tak Jadi Prioritas Perkebunan
Bidang Perkebunan Dispertan Pati saat ini sedang fokus pada proses budidaya tebu. Hal tersebut didorong oleh adanya langkah Pemerintah Pusat demi mengejar produktivitas hasil panen tebu supaya mampu berswasembada gula.
Pada tahun 2021 pemerintah mengalokasikan 528 hektare lahan yang akan memperoleh bantuan benih tebu.
“April nanti kita coba alokasikan bantuan benih bersertifikasi. Kemudian, Juni kita lakukan penebangan bersama petani tebu untuk membongkar tanaman tebu yang kurang produktif,” pungkas Gunawan. (Adv)
Baca juga: Dispertan Pati Pastikan Penjualan Tembakau Berjalan Baik
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS