Rembang, Mitrapost.com – Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang, Mardi, menegaskan bahwa pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tidak mengharuskan seluruh peserta didik masuk.
Ia mengatakan jika ada orang tua ataupun wali murid belum atau tidak mengizinkan, maka siswa didik akan diberi kelonggaran.
“Keberangkatan anak tidak boleh menggunakan angkutan umum. Pakai sepeda sendiri atau diantar orang tua. Kalau rumahnya agak jauh, orang tuanya ada yang nganter, dipersilakan. Nggak ada yang mengantar, anak masih bisa belajar dari rumah. Nanti gurunya memberikan tugas dari sekolah,” terangnya
Mardi menyebut sejumlah syarat bagi sekolah yang menggelar PTM yaitu harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan atau siap sarana prasarananya, izin orang tua atau wali murid dan komite, kemudian izin dari kepala daerah.
Baca juga: 140 Sekolah Dilibatkan dalam Uji Coba PTM di Jateng
Di Kabupaten Rembang ada 40 sekolah yang akan melaksanakan uji coba PTM awal bulan April nanti. Yakni SMP N 1 Sluke, SMP N 1 Sedan, SMP N 1 Pamotan, SMP N 1 Sarang, SMP N 1 Sumber, SMP N 1 Gunem, SMP N 1 Kragan, SMP N 1 Sale, SMP N 1 Pancur, SMP N 1 Bulu, SMP N 1 Sulang, dan SMP N 1 Kaliori.
Sementara jenjang SD, ditunjuk masing-masing 2 SD setiap kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Sumber SD N 1 Sumber dan SD N Sukorejo, Kecamatan Bulu SD N Bulu dan SD N 3 Pasedan, Kecamatan Gunem SD N 2 Gunem dan SD N Sidomulyo, Kecamatan Sale SD N 2 Tengger dan SD N 2 Wonokerto.
Kecamatan Kaliori SD N Tambakagung dan SD N 1 Sendang Agung, Kecamatan Rembang SD N Turusgede dan SD N Gedangan, Kecamatan Pancur SDN Pancur dan SD N Wuwur.
Kecamatan Kragan SD N 1 Plawangan dan SD N 1 Kragan, Kecamatan Sluke SD N Sanetan dan SD N Trahan, Kecamatan Lasem SD N 1 Soditan dan SD N 1 Sumbergirang.
Baca juga: Pelantikan PERGUNU Lasem, Bupati Rembang Berharap Ada Inovasi Pendidikan
Sementara itu Bupati Rembang Abdul Hafidz menerangkan bahwa penerapan uji coba PTM dilaksanakan berdasarkan pada pemetaan angka pandemi. Yakni daerah yang dipilih berdasarkan wilayah yang tidak terdapat kasus Covid-19.
“Kami kemarin setelah rapat dengan Forkopimda, bersama dinas terkait lain, sudah mempersiapkan untuk sekolah tatap muka. Memang ini baru kami uji melalui percontohan. Ada 12 SMP, yang nanti insyaallah tanggal 5 April, akan kita mulai. Dan setiap kecamatan 2 SD yang ada di desa yang benar-benar zero kasus COVID-19,” ungkap Hafidz. (*)
Baca juga: 24 Sekolah di Pati Dapat Penghargaan Sekolah Adiwiyata
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa PS