Pati, Mitrapost.com – Populasi ayam layer atau ayam petelur di Kabupaten Pati mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan karena berkurangnya minat peternak ayam layer.
Jumlah populasi ayam layer mencapai 318.612 ekor di tahun 2020. Sementara jumlah populasi ayam layer pada tahun ini diproyeksikan mencapai 310.567 ekor.
Selain itu, pada 2019 terdapat 393 peternak ayam layer. Sedangkan angka ini mengalami penurunan pada 2020, dimana hanya 375 orang. Sehingga, diprediksi jumlah peternak ayam layer mengalami penurunan di 2021.
Menurut Petugas Data Peternakan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Suryono, kondisi yang menyebabkan turunnya minat masyarakat dalam usaha beternak ayam layer. Hal ini ditengarai oleh tingginya harga pakan ayam petelur.
Baca juga: Sinkronisasi Data Produksi Peternakan Ditarget Tuntas Bulan Juni
“Harga pakan ayam petelur yang mahal menjadi faktor utama,” tegas Suryono saat dihubungi Mitrapost.com, Selasa (11/5/2021).
Berdasarkan catatan data Peternakan Dispertan Kabupaten Pati, harga pakan ternak ayam layer di tingkat pengecer berkisar Rp9.000 per kilogram. Harga ini mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya Rp 8.500 per kilogram.
“Terkait harga ditentukan oleh masing-masing produsen,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Suryono memaparkan, harga pakan ayam layer yang tak stabil memungkinkan produsen menaikkan harga pada tahun ini. Tak mustahil jika berimbas pada penurunan jumlah ternak ayam petelur.
“Kalau ayam petelur menurun karena minat peternak yang turun. Sementara kalau populasi ayam pedaging turun karena sengaja dipangkas dari level Day Old Chicken agar tidak over-produksi,” pungkasnya. (*)
Baca juga:
- Sinkronisasi Data Produksi Peternakan Ditarget Tuntas Bulan Juni
- Geliat Desa Pasucen Sebagai Desa Peternak Kerbau di Rembang
- Video : Tak Hanya Daging, Pati Juga Punya Produk Susu dari Peternakan Lokal
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati