Ke depan, terang Haris, pihaknya akan memperbaiki akses jalan. Sebab, sebagian jalan masih berupa tanah yang becek ketika hujan.
“Kalau cuaca cerah aman. Tapi kami khawatir kalau hujan. Jadi akan kami beri gorong-gorong. Selain itu jalannya akan kami tata dengan batu-batu,” tutur dia.
Eko Kuswanto (24), warga Desa Sitiluhur, memanfaatkan momen menunggu berbuka puasa alias ngabuburit di Buba’an Hills.
“Saya ngabuburit di wahana baru ini. Biasanya sore-sore ada anak-anak, kawula muda desa setempat pada ke sini, habis sahur juga. Dari desa sebelah juga ke sini biasanya. Pemandangannya bagus, bisa lihat dua waduk sekaligus dari atas sini. Sayang memang akses jalan ke sini cukup sulit,” ungkap dia.
Hanafi (29) pengunjung asal Desa Sundoluhur, Kecamatan Kayen, juga menilai Buba’an Hills sangat indah. “Saya baru pertama kali ke sini. Kebetulan diajak teman yang orang sini. Pemandangannya sangat bagus dan udaranya sejuk. Jangan lupa kalau ke sini pakai jaket,” pungkasnya. (*)
Baca juga:
- Angka Covid-19 Turun, Pemkab Rembang Tetap Larang Mudik dan Darmawisata
- Genjot Perekonomian, Pengelola Wisata Didorong Urus Izin Operasional
- Disparekraf Berikan Klarifikasi Terkait 2 Mafia Gunakan Pas Bandara Atas Nama Dinas Pariwisata
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan