Selain itu, keterlambatan ini juga disebabkan karena saking banyaknya jenazah yang dijemput. Sehingga sejumlah Desa di wilayahnya berinisiatif mengantarkan jenazah warganya sendiri ke rumah sakit.
Karena banyaknya jenazah yang dijemput sehingga kemarin di beberapa desa ada yang mempunyai mobil ambulan di antar sendiri di RSUD dan mengembalikan lagi ke desa setempat.
Baca juga: Empat SD di Pati Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
“RSUD ya mintanya, yang ngantar desa padahal tidak semua desa punya ambulan,” imbuhnya.
Kendala semacam ini sebelumnya juga sudah pernah dilaporkan ke Bupati Pati. Menurutnya rumah sakit harus selalu siap jika diminta melakukan pemulasaran, seperti yang dilakukan oleh BPBD ketika melakukan pemakaman jenazah covid-19.
“Memang kami sudah sampaikan ke Pak Bupati Pati, RSUD saat ini alasannya kok kecapean, ya memang harus capek, seperti BPBD itu ndak ada alasan kecapekan walaupun jam 3 jam 4 itu siap,” ungkapnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, pihaknya sebenarnya sudah punya ide, yakni pemulasaran jenazah dilakukan oleh tim jogo tonggo. Namun, pihaknya punya kendala dalam hal teknis pemandian dan pembuangan limbahnya.