Minimnya Persediaan Air, LMDH Perhutani Desa Larangan Kesulitan Tanam Jagung

“Untuk musim seperti ini, kondisi jagung makin subur jika ditanam di lahan persawahan. Akan tetapi di sini sebaliknya, karena cadangan air diserap oleh tanaman besar lainnya,” ujar Kusno.

Baca juga: Hujan Masih Mengguyur, Petani Tembakau Khawatir Tanaman Mati

Belum lagi, saat ini kualitas jagung mengalami penurunan. Pasalnya dalam 2 (dua) tahun terakhir tanaman jagung mendapat ancaman dari hama ulat grayak. Diketahui, 50% komoditas tanaman jagung di lahan Perhutani terserang hama tersebut.

Hal tersebut menyebabkan langkanya jagung petani lokal yang layak dijual di pasaran. Sehingga adanya keterbatasan petani jagung lokal yang mampu menyuplai pasar.

Perlu diketahui, harga jagung di pasar mencapai Rp6.500 per kilogram. Sementara, pada Musim Tanam Pertama (MT-1), harga jagung basah di petani mencapai Rp Rp3.800 per kilogram. Sementara harga jagung pipil kering mencapai Rp4.800 per kilogram. Jenis jagung yang ditanam LMDH tersebut adalah jenis jagung Bisi 18. (*)