“Awalnya saya sama istri berjualan pakaian, sandal, maupun tas di pasar. Tetapi setelah minat pembelinya makin merosot karena pandemi, maka kami sambil berjualan yang lain,” ujarnya saat diwawancarai di kiosnya.
Baca Juga: Taklukkan PS Sleman, AHHA PS Pati Tetap Soroti Kekurangan Skuatnya
“Sekarang kami jual pakaian sambil jualan wedhang kopi dan gorengan. Kalau ada yang beli pakaian tetap kami layani,” imbuh Warsono.
Hal tersebut dikarenakan, menjual makanan lebih mudah laku dibanding berjualan barang atau lainnya. Mengingat, pasar hanya buka pagi sampai dengan siang.
Selain itu, dimasa Pandemi Covid-19, kebanyakan masyarakat mengalami penurunan taraf ekonomi, sehingga berjualan makanan memiliki prospek yang bagus untuk bertahan hidup dan meningkatkan imunitas.
Baca Juga: Percepat Penanganan Covid-19, Bupati Dukung Program Vaksinasi Massal
Terhitung sejak tanggal 15 Juni sampai dengan hari ini, PPKM skala Mikro dijalankan secara ketat di Pasar Kayen.