Vaksinasi Kota Semarang Terkendala Stok Yang Menipis

Semarang, Mitrapost.com – Percepatan vaksinasi terus dilakukan di kota Semarang, guna mencapai herd immunity. Namun, sayangnya terkendala dengan stok vaksin yang menipis.

Hal tersebut memaksa pemkot Semarang, harus menutup pelayanan vaksinasi yang berada di tiga sentra vaksinasi dan juga tujuh puskesmas. Selain itu, sebanyak belasan puskesmas hanya melayani vaksinasi kedua.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Mochamad Abdul Hakam mengungkapkan bahwa ketersediaan vaksin hanya cukup untuk 2 hari kedepan.

“Saat ini ketersediaan vaksin Kota Semarang tinggal 38.050 dosis, yang perkiraannya hanya cukup untuk 2 hari ke depan. Kita masih menunggu distribusi vaksin dari provinsi yang berasal dari pusat, di mana di pusat juga belum 100% ready sesuai sasaran,” terang Hakam.

Namun, pemkot Semarang tetap membuka layanan pendaftaran vaksinasi secara online, untuk selanjutnya akan dilakukan penjadwalan sesuai dengan ketersediaan vaksin.

“Akhirnya kami siasati dengan menyiapkan mekanisme pendaftaran secara online, untuk dapat kami jadwalkan sesuai dengan ketersedian vaksin yang ada,” tekannya.

Pihaknya pun meminta kepada Kemenkes untuk menambah stok vaksin yang dikirim ke kota Semarang.

“Kami bersurat untuk meminta buffer stok dari Provinsi. Kami juga bersurat ke Kemenkes melalui Dirjen P2P, agar jumlah stok yang dikirim ke Semarang bisa ditambah, atau mendapatkan vaksin mandatory atau alokasi khusus,” pungkas Hakam.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr. Yulianto Prabowo tak menampik kesulitan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di Kota Semarang. “Ya kalau ada kita bagi, sekarang nggak ada, sudah kita bagi semua,” akunya.

Yulianto pun menuturkan saat ini hanya mendapatkan alokasi dropping vaksin dari pusat sekitar 500.000 dosis seminggu, itu pun disebutkannya 60% hingga 65% di antaranya merupakan milik TNI POLRI.

“Vaksinnya saja 500.000 seminggu kok, ya menyesuaikan vaksinnya. Kalau vaksinnya seminggu ada 2.000.000 ya kita habis, kalau 500.000 ya kita habis, ya sesuai dengan vaksin yang ada aja,” tutur Yulianto. (*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Mila Candra