“Berarti dari mana ini. Padahal kita gak ada datanya ini. Kalau sesuai dengan kondisi real time yang sekarang ini. Kita sudah laporan per item ini kita hanya kasus aktif 27,” imbuh Haryanto.
Sedangkan dipihak lain, melalui Indriyanto kepala Diskominfo Pati mengatakan data tak padu tidak hanya terjadi di kabupaten Pati saja, melainkan sejumlah daerah lain di Jawa Tengah.
“Hampir semuanya memang ada selisih data. Tidak hanya Pati ini, baik antara web kabupaten maupun yang jateng corona, maupun pusat. Dan ini adalah perintah dari provinsi untuk segera menyelesaikan itu. Dan pagi hari ini kita memang berupaya untuk menyinkronkan data,” tuturnya.
Indriyanto juga menyatakan yang akan diunggah merupakan data lama. Karena beberapa data lama dianggap oleh indriyanto sebagai data yang masih amburadul. Ia mengatakan bahwa data lama ini merupakan data yang belum adanya sistem PCR maupun laboratorium di Pati.
“Ini data data lama. Kalau dulu itu sistem belum tertata dengan baik, hasil dari PCR, Pati belum ada laboratorium dan itu menjadi kendala. Dan kita masukan data data lama,” ungkapnya.