Dewi pun mengaku bahwa selama ini, ia sudah mencari kesempatan vaksinasi untuk anaknya yang difabel.
“Kemarin faktor utama saya mencari vaksin untuk anak-anak, karena mungkin akan pembelajaran tatap muka ya. Anak-anak juga memang sudah kangen sekolah,” ujarnya.
“Saya ikut daftar alhamdulillah bisa. Kebetulan saya belum vaksin, diberikan juga untuk pendamping tadi, ya alhamdulillah banget. Apapun (jenis vaksinnya) selama itu bisa jadi minimal bikin tameng buat kita, ya oke aja. Pemerintah sudah cukup berusaha untuk itu,” beber Dewi.
Dia pun mengajak kepada teman-tenan difabel lainnya agar tidak takut vaksin. Menurutnya, banyak komunitas difabel yang bisa memfasilitasi dan harus dimanfaatkan.
“Ayo jangan takut vaksin, banyak komunitas yang bisa memfasilitasi manfaatkan itu karena untuk kepentingan bersama,” tandas Dewi.
Sebagai informasi, Jawa Tengah mendapat alokasi vaksin Sinopharm dari Presiden Joko Widodo untuk 69.840 penyandang disabilitas. (*)