Semarang, Mitrapost.com – Dinas Perdagangan kota Semarang siapkan 6 blok lapak pedagang di pasar Johar.
Saat ini Dinas Perdagangan Kota Semarang tengah mempersiapkan pemindahan pedagang dari tempat relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) ke kawasan Johar. Pemindahan dilakukan bertahap mengingat kapasitas belum dapat menampung seluruh pedagang.
Plh Kepala Dinas Perdagangan, Mujoko Raharjo mengatakan, petugas masih melakukan klarifikasi dan verifikasi untuk penempatan pedagang. Rencananya, pemindahan dari tempat relokasi ke kawasan Johar akan dilakukan pada 23 September ini.
Mujoko mengungkapkan terdapat ribuan pedagang yang sudah terverifikasi.
“Yang sudah terverifikasi ada 2.600 pedagang. Mungkin hari ini sudah berubah lagi karena sistemnya jalan terus,” kata Mujoko, Selasa (7/9/2021).
Ia juga menyebutkan bahwa saat ini Pemkot tengah menyiapkan tempat bagi pedagang di enam blok yang tersebar di Johar Tengah, Johar Utara, Johar Selatan, Kanjengan, Alun-Alun, dan Shopping Center Johar (SCJ). Total kapasitas seluruh blok sekitar 6.000 pedagang.
“Yang siap ditempati baru Johar Utara, Tengah, dan Kanjengan. Itu sekitar 2.000 lapak,” sebutnya.
Ia pun mengimbau para pedagang untuk tidak khawatir karena belum mendapatkan lapak. Nantinya, setelah penempatan pedagang di tiga blok tersebut, Pemerintah Kota Semarang akan melakukan penataan tahap selanjutnya yaitu di Johar Selatan, Alun-Alun Johar, dan SCJ.
Dikatakan, lapak di bawah Alun-Alun Johar sebenarnya telah selesai digarap. Hanya saja, Pemerintah masih melakukan pembangunan alun-alun tahap tiga sehingga lapak yang terletak di basement belum dapat ditempati. Sedangkan, SCJ lantai 3 – 6 atau bangunan yang berada di depan Johar Herritage, akan diserahkan ke Pemkot pada 2022.
“Nanti kaki rehab dulu dan kami isi,” imbuhnya.
Sistem zonasi, sambung Mujoko, masih digodok oleh Dinas Perdagangab. Pasalnya, ada beberaoa pemikiran dalam penataan. Adapun pengundian lapak akan dolakukan secara online. Pedagang yang sudah terverifikasi akan masuk ke sistem barcode.
“Hal ini kami lakukan karena saat ini sedang PPKM, jadi kami lakukan untuk mengurangi kerumunan. Sistem sedang kami persiapkan di aplikasi. Kami akan trial dulu,” jelasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com