“Terus mulai berfikir gimana caranya tidak retur. Bagaiana menciptakan telur yang expirednya lama. Kebetulan teman mertua saya petani brambang dari Brebes membawa makanan itu (telur asap) saya langsung terinspirasi,” imbuhnya,
Ia mengaku, menjalankan usaha telur asap tidaklah mudah, pasalnya proses produksi telur asap membutuhkan perlakuan yang lebih ekstra dibandingkan telur asin biasa.
Setelah diasinkan, telur asap dimasak dua kali, pertama di rebus di kuali dan kedua diasap atau dipanggang diatas oven khusus.
Dalam perjalannya, ia mengaku sempat menemui banyak hambatan lantaran ia menjalankan usahanya secara otodidak dan melihat dari youtube. saat itu ia mengaku tak banyak yang pengusaha serupa di Pati.
“Terus mencoba, mengalami kegagalan sampai mbledos ternyata harus belajar pengaturan suhu dan sebagainya, harus ada pengaling antara api dan telur, memperhatikan jaraknya, terus belajar sistem lemari oven. Dengan metode pengasapan yang pas telur asap buatan saya bisa bertahan dua bulanan,” cerita Fahmi.