Lakukan Antisipasi Banjir, DPU Lakukan Pengerukan Sedimen di Saluran Air

Semarang, Mitrapost.com – Sebagai langkah untuk antisipasi banjir, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang lakukan pengerukan sedimen dan lumpur di beberapa saluran air yang berpotensi dapat menyebabkan banjir.

Pengerukan sedimen sudah dilakukan sejak musim kemarau atau sudah sekitar empat bulan lalu dan kini masih terus berjalan.

Terdapat sebanyak 16 saluran air yang telah dilakukan pengerukan. Diantaranya adalah Wolter Monginsidi, Sringin Lama, Penggaron Lor, saluran Brigjend Sudiarto, Tlogomulyo, Genuk Indah, Tawangsari, Anjasmoro, Wana Mukti, dan Meteseh.

Selain itu, juga dilakukan di Kali Seruni, Kali Asin, Kali Semarang ruas Lodan Raya, Kali Semarang ruas Bandarharjo, kantong lumpur Veteran, dan kantong lumpur Sriwijaya.

“Itu yang sudah kami keruk menggunakan alat berat. Di samping itu, kami jiga melakukan pengerukan manual di sejumlah saluran air lainnya,” terang Kasie Pengelolaan dan Pengembangan Drainase DPU Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari.

Menurutnya, pengerukan sedimen di saluran besar dan sungai yang lebarnya dua meter atau lebih dilakukan menggunakan alat berat.

Sedangkan, saluran kecil yang tidak dapat dijangkau menggunakan alat berat, petugas DPU melakukan pengerukan secara manual. Sudah lebih dari 50 saluran yang dilakukan pengerukan secara manual.

“Kalau aksesnya kecil, seperti di wilayah Tlogosari, kami tidak bisa menjangkau dengan alat berat karena manuvernya susah. Petugas langsung turun ke bawa ember untuk mengeruk secara manual,” paparnya.

Tak hanya saluran, DPU juga melakukan pengerukan di sejumlah embung antara lain di Muktiharjo, Meteseh, Untung Suropati, dan Gatot Subroto.

Embung ini menjadi tempat penampung sementara saat musim hujan sehingga perlu dilakukan pengerukan agar dapat menampung air secara maksimal.

“Selain pengerukan dalam rangka menghadapi musim hujan, kami sebenarnya juga rutin melakukan pembersihan saluran dari sampah. Tiap hari, petugas kami melakukan pembersihan karena sampah mengakibatkan gangguan aliran,” tambahnya.

Hisam menambahkan, DPU Kota Semarang juga telah merehab sejumlah talud yang sempat jebol akibat banjir pada musim hujan lalu. Diakuinya, banjir yang terjadi di Kota Semarang pada musim hujan lalu cukup membuat banyak tanggul jebol. Setidaknya, sudah ada sekitar 60 titik tanggul yang diperbaiki selama 2021 ini.

“Tapi, itu perbaikan kecil-kecil, paling hanya memperbaiki titik yang jebol sana, bukan perbaikan panjang,” imbuhnya.

Terpisah, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, Pemkot telah menormalisasi sejumlah saluran dan selokan. Antisipasi sudah dilakukan pemkot sejak awal tahun.

Dia berharap, pengerukan sedimentasi dan sampah yang telah dilakukan bisa mengantisipasi banjir di Kota Lunpia. “Insyaallah semua sudah berproses. Mudah mudahan mengantisipasi potensi banjir,” ucapnya.

Selain antisipasi potensi banjir, pihaknya juga antisipasi potensi tanah longsor. Pihak DPU kata dia telah memperbaiki semua talud di titik yang pernah terjadi tanah longsor.

“Meski begitu, kami berharap masyarakat tetap berhati hati. Pada saat musim hujan, mereka tetap harus waspada. Katakanlah kalau pas hujannya lebat mending ngungsi lah ke tetangga atau saudara yang tempatnya tidak curam,” katanya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati