Pati, Mitrapost.com -Produksi tebu di Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, tahun ini turun 15 persen dibandingkan tahun kemarin.
Hal ini diungkapkan oleh Kamari, petani tebu asal Desa Sumberejo Kecamatan Jaken. Penurunan produksi ini disebabkan oleh faktor curah hujan cukup tinggi, sehingga pertumbuhan tanaman tebu tidak optimal.
“kalau rata-rata dari tahun kemarin turun 15 persen rata rata 700 ton per hektar kalau kemarin bisa 750 sekarang 600. produksinya turun, karena pas waktu pertumbuhan hujan tinggi bulan Februari-Maret. terus banyak yang bacek, yang baik ya tegalan-tegalan itu,” jelasnya kepada Mitrapost.com saat ditemui di Kantor Dinas Pertanian Pati kemarin.
Menurutnya sejak awal musim tanam, sudah banyak petani tebu yang tidak siap dengan situasi iklim tahun ini. Oleh karenanya, beberapa petani di Jaken memutuskan lebih memilih beralih menanam tembakau dibandingkan tebu.
“Jadi semua itu tinggal kita menyikapi, kalau saya pribadi semua yang diberikan Allah disikapi positif, ada hujan dimanfaatkan saja bisa membantu tanam, ada hujan untuk perawatan bros pedot oyot. itu bukan masalah tapi itu harus disikapi. Tapi tak semua petani berpikir seperti itu,” ujarnya kepada Mitrapost.com.