Pati, Mitrapost.com – Di masa Pandemi Covid-19, pemasaran produk kopi organik mengalami penurunan yang signifikan.
Menurut Ketua Kelompok Tani Wana Lestari Desa Gunungsari, Tlogowungu, Ngarjono, pada masa pandemi ini penjualan kopi di berbagai wilayah Kabupaten Pati merosot tajam, termasuk kopi yang ia produksi.
“Memang kendala di masa pandemi saat ini adalah masalah pemasaran kopi,” ungkapnya kepada Mitrapost.com, Selasa (21/9/2021).
Sebelum ada pandemi Covid-19. pihaknya telah menjalin jejaring kemitraan dari Jakarta.
“Kami menjalin mitra dengan pihak pembeli dari Jakarta. Sebelumnya. mereka mengambil sampel 2 kilogram, lalu minta dikirim lagi 5 kilogram.” imbuh Ngarjono.
Kemudian ia diperrcaya sehingga pihak mitra dikirim lagi sebanyak 30 kilogram dengan kualitas yang unggul. Lalu datangnya Pandemi Covid-19 mengakibatkan tersendatnya pemasaran kopi.
“Sebenarnya ada 2 lagi yang minat sama kopi organik. Butuh kopi lanang organik tapi perorangan bukan perusahaan, dikirim berupa green bean, lagi-lagi karena pandemi tidak mengirim lagi,” sambungnya.
Ia menegaskan kopi lanang dipatok harga Rp 80.000 per kilogram ditambah biaya ongkos kirim yang nanti akan ditentukan berdasarkan perhitungan jarak olehnya.
Perlu diketahui, Pandemi Covid-19 menyerang seluruh dunia. Dampaknya tidak hanya pada sektor kesehatan, tapi juga merambah ke semua sektor.
Banyak kegiatan yang terpaksa diberhentikan demi mengurangi penyebaran virus ini. Salah satunya kegiatan perdagangan.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten