Pati, Mitrapost.com – Kasubbag TU Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah Wilayah III, Hariyanto menyebut pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Pati harus terus dilakukan untuk meminimalisir kendala tumbuh kembang anak dan ancaman putus sekolah.
Selama menjalani hampir 1,5 tahun masa pandemi dan melakukan pembelajaran jarak jauh, ia memantau jika nilai karakter dan kedisiplinan anak menurun. Kemampuan anak menyerap ilmu pelajaran melalui pembelajaran daring pun dinilai tidak optimal.
“Dengan pembelajaran daring selama ini nilai karakter anak-anak dan disiplinnya berkurang. Kalau dulu masuk pukul 07.00, subuh sudah bangun. Kalau sekarang tidak bisa, karena tingkat kesadaran belajar sudah berkurang. Bahkan kemampuan menyerap pelajaran juga menurun,” katanya kepada Mitrapost.com saat ditemui di kantornya hari ini, Jumat (1/10/2021).
Ia pun kerap mendapat laporan bahwa selama di rumah anak lebih suka bekerja dibandingkan belajar. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan menghilangkan minat bersekolah. Dikhawatirkan dapat memicu naiknya angka putus sekoah.