Pati, Mitrapost.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati menyampaikan potensi bencana alam banjir dan tanah longsor di musim penghujan masih tinggi, khususnya wilayah Pegunungan Kendeng di Sukolilo hingga Kayen.
Kepala Seksi (Kasi) Konservasi dan Pemulihan Lingkungan DLH Pati, Eko Putranto memaparkan tiga faktor besar yang menyebabkan Kendeng terus dibayang-bayangi bencana alam.
Alasan pertama karena kawasan Kendeng kekurangan lahan vegetatif (hutan). Sebab, terdapat banyak alih fungsi lahan. Hal ini diperparah dengan banyaknya oknum yang menebang pohon secara liar.
“Kalau bisa, Kendeng itu ditutupi vegetasi yang cukup. Dan banyaknya alih fungsi lahan juga menyebabkan banjir ataupun longsor,” kata Eko saat ditemui di kantornya, Jum’at (8/10/2021).
Ia mengatakan, tanpa adanya tanaman tegak membuat air hujan langsung turun ke bawah tanpa ada media yang menahannya.
Alasan kedua, masih ada proyek padas galian C kecil-kecilan yang tidak berizin. Proyek tersebut dikelola tidak dengan prosedur yang baik, kebanyakan dikelola secara tradisional.
“Kalau tradisional tidak pakai alat berat, maka keselamatan kerjanya mengkhawatirkan. Kalau yang berizin, sudah ada alat berat, ada pembinaan langsung dari DLH dan ESDM dijamin aman,” terang Eko.
“Harusnya menggali itu terasering, yang tanpa ijin kan tidak boleh. Kalau dilihat dari sisi lingkungan hidup tidak dibenarkan, tidak sesuai aturan,” imbuhnya.
Dan faktor terakhir adalah karena perilaku masyarakat membuang sampah sembarangan. Sampah bisa menghambat aliran sungai yang memicu banjir bandang.
Oleh karenanya, DLH Pati mengimbau kepada masyarakat agar mengumpulkan sampah ke TPS (tempat pembuangan sementara) terpusat sehingga sampah bisa di buang ke TPA (tempat pembuangan akhir). (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
