Yusril Versus Hamdan Zoelva Warnai Konflik Demokrat

Jakarta, Mitrapost.com – Konflik Partai Demokrat yang sedang memuncak menyeret dua nama yang menjadi sorotan publik. Yakni pertarungan antara Hamdan Zoelva dengan Yusril Ihza Mahendra.

Diketahui, Yusril diminta oleh empat mantan kader Demokrat untuk menggugat AD/ART partai berlambang mirip logo Mercy itu ke Mahkamah Agung (MA).

Hamdan Zoelva beraksi di sidang gugatan Demokrat kubu Moeldoko terhadap Menkumham Yasonna Laoly atas penolakan pengesahan KLB Deli Serdang, Sumatera Utara. Sidang memasuki tahap pemeriksaan saksi dari penggugat dan tergugat.

Hamdan menerangkan perihal saksi yang dihadirkan dari PD yang ikut dalam KLB Deli Serdang. Dalam sidang, Hamda Zoelva mengungkap tidak ada undangan KLB secara resmi.

Dalam persidangan itu, pihaknya kemudian bertanya apakah ada atau tidak verifikasi peserta yang memiliki SK saat hadir di KLB Deli Serdang.  Menurutnya tidak ada verifikasi, dan peserta hanya daftar hadir.

“Jadi saya, kita, tanya lagi, apakah ada verifikasi bahwa peserta ini adalah peserta yang memiliki SK dan adalah peserta yang sah. Tidak ada verifikasi, semua yang masuk berkerumun dalam ruangan dan baru ditandatangani daftar hadir dalam ruangan masing-masing,” ungkapnya.

“Jadi itulah pelaksanaan kongres yang KLB itu, saya menganggap itu adalah kumpulan kerumunan, karena kongres itu ada caranya, harus periksa dulu memenuhi kuorum apa tidak. Nah, pada saat itu, menurut keterangannya langsung, berlangsung begitu saja karena tidak ada verifikasi, tidak ada mengumumkan berapa kuorumnya, jadi langsung pelaksanaan begitu,” ungkapnya.

Keduanya sempat pernah dekat di satu partai yakni di PBB. Hamdan juga pernah menjadi staf Yusril kala menjabat Mensesneg.

Yusril saat ini masih menjadi Ketua Umum PBB. Hamdan pernah aktif dalam kepemimpinan PBB sejak berdiri hingga dilantik menjadi hakim MK pada 2013.

Kedekatan Yusril dan Hamdan juga terjadi di luar partai. Saat Yusril menjadi Mensesneg pada 2004 hingga 2007, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Hamdan menjadi staf khusus Yusril. Kemudian, Yusril menjadi co-promotor ketika Hamdan mengambil gelar doktor di Universitas Padjajaran.

Meski demikian, Yusril menilai Hamdan sebagai orang profesional dan objektif. Pikirannya jernih dan jauh dari sikap emosional.

“Kader-kader PBB umumnya cerdas dan profesional, apalagi menangani soal-soal hukum. Mereka nggak cengengesan. Menangani kasus hukum tapi jorjoran bikin manuver politik hantam sana hantam sini seperti pakai jurus dewa mabuk dalam dunia persilatan. Karena itu, saya gembira mendengar Hamdan jadi lawyer pihak sana,” pungkas Yusril. (*)

 

 

 

Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul “Hamdan Zoelva, Eks Staf Yusril yang Kini Jadi Lawan di Konflik Demokrat”.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati